Monorail Lompatan Panjang IAS
Makassar makin macet, bahkan hampir menyamai kedudukan Ibukota Negara DKI Jakarta. Kemacetan yang terjadi di Makassar adalah salah satu dampak dari meningkatnya pengguna kendaraan bermotor (ranmor). Catatan pemkot makassar tahun 2008 mengatakan bahwa jumlah sepeda motor membengkak menjadi 360.122 unit atau 75,80%, mobil penumpang (angkutan umum) sebanyak 77.319 unit atau 16.27%, mobil barang sebanyak 26.797 unit atau 5.64%, dan kendaraan pribadi sebanyak 71 unit atau 0.01%. Data ini diambil di pemkot makassar pada tahun 2008, dan kemungkinan terjadi peningkatan di tahun 2011 dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Menurut bapak Ir. Ilham Arief Sirajuddin, MM. Selaku walikora makassar mengatakan “Ironisnya, infrastruktur jalan sudah tidak bisa diperlebar. Sehingga satu-satunya solusi untuk mengatasi kemacetan makassar memang harus membangun monorail,” imbuhnya dalam situs VivaNews.com.
Akan tetapi, menurut beliau (walikota makassar, red) kemacetan kota makassar tidak hanya terjadi karena jumlah kendaraan yang semakin meningkat, melainkan kesadaran penduduk akan pentingnya menjaga stabilitas berlalu lintas. IAS pernah mencontohkan bahwa salah satu penyebab kemacetan adalah masyarakat yang parkir kendaraan di jalanan. Ini banyak terlihat dikawasan yang kekurangan lahan parkir.
Hal itulah yang membuat Dr (HC) M. Yusuf Kalla yang akrab disapa JK bersama Ilham Arief Sirajuddin atau sering disapa IAS mencari ide untuk menciptakan sarana untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di makassar. Hal itulah yang menyebabkan munculya ide pembangunan Monorail. (bersambung)...
Post a Comment